How Many People Who Look At Here?

Powered By Blogger

For One Peace (Prakata + Isi)

 Yap, kembali lagi dengan Mahardhito Gifari disini. Hohohoho, agak ngantuk memang ngetik artikel malem-malem. Tapi gapapa, daripada gaada kerjaan. Oke, tema kali ini terinspirasi dari film "My Name Is Khan". Apa hubungannya film itu dengan posting yang gue tulis kali ini? Sok pasti, banyak banget. Oke Bro/Sis... mungkin banyak kita liat di jaman ini... banyak pihak yang mengatasnamakan 'agama' mereka untuk saling berjibaku atau berseteru. Dari tuding menunding tentang perijinan pembangunan tempat peribadatan, saling kotor-mengotori lewat mulut, atau bahkan peperangan. Mengenaskan ye? Tapi memang hal itu semata-mata juga untuk mempertahankan kepercayaan mereka (mungkin). Tapi perlu ngga sih semua itu terjadi, dari pandangan gue sendiri... rasanya gaperlu deh. Kenapa? Kita bahas nanti di sini. Sebelumnya, meskipun gue seorang Muslim... tapi disini, di posting ini, gaada niat untuk me-rasis sedikitpun. Gue ga memihak dari satu pihak. Dan gue ga berniat untuk menjatuhkan siapapun. Dan mohon maaf kalo ada kesalahan kata... mohon dimaklumi... kalaupun ada kritikan, dari siapapun, saya selalu siap menerimanya. Oke... kita mulai!!!




 Yoman, langsung aja kita mulai. Selama ini gue sering ngeliat buku-buku yang tuding menuding antar agama, trus ada juga dvd tentang perdebatan antara orang-orang dari masing-masing agama, peperangan antar negara dengan mayoritas jumlah pemeluk agama yang berbeda, dan masih banyak lagi. Memang agak berat sebenernya tema yang gue ambil... tapi gatau kenapa, gue ngerasa perlu ngembangin pemikiran gue. Sok pasti, tujuannya sama dengan judul kali ini.
 Berawal dari nonton film "My Name Is Khan", akhirnya gue nemuin banyak jawaban yang selama ini gue cari. Jadi gini, kenapa sih banyak agama yang sering berantem? Trus kasus yang sering nih ye, semenjak adanya berita-berita terorisme yang tersebar di tipi-tipi... orang-orang yang namanya pake nama Islam, jadi susah ngurus paspor keluar negeri, dan surat-surat lainnya. Jadi? Apakah setiap orang Islam adalah teroris? Hahahaha! KONYOL! Gue rasa dunia udah tolol ye? Oke, oke, jangan tegang dulu... gue ga bermaksut nuduh agama lain, tapi apakah bukan suatu kemungkinan (dari suatu pihak yang tidak berpihak pada agama manapun)?
 Sebenernya begini, yang melakukan terorisme di negri kita tercinta ini biasanya didasari atas dasar "ber-jihad". Tapi apakah jihad harus selalu dikaitkan dengan kekerasan? pengerusakan? atau peperangan? tidak! Agama Islam adalah agama yang penuh dengan kelemah lembutan. Mau bukti? Nih :

  "Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bertawaqal." (QS Ali 'Imran/3:159)

  Jadi, kalaupun kita bersikap keras dihadapan orang-orang... maka orang-orang bakalan membenci kita. Maka dari itu kita jangan cepet-cepet kepancing emosi. Buat apa kita pandang-pandang soal Rasis? Allah aja ngga pandang-pandang tentang begituan. Kalau memang kita merasa bahwa Islam sedang terpuruk, kita bisa kok mengambil jalan lain selain dengan kekerasan. Banyak jalan menuju Roma, banyak jalan untuk menyelesaikan semua masalah. Tapi kalu benar memang, tak ada jalan lain seperti yang dialami saudara-saudara kita di Palestina... maka kita minta petunjuk sama Allah. Asalkan kita niatkan dengan tulus, ikhlas, sabar untuk jalanin semua cobaan yang dialami... Allah pasti memeberi jalan. Pasti! Dan yang pasti, kita hidup di dunia ini... diciptakan memang untuk berbeda-beda. Tapi apakah jawabannya hanya "untuk kita saling mengenal satu sama lain"? Tentunya ada alasan lain. Pasti ada sebab lain. Apa alasan itu? Kalian akan menemukannya, suatu saat nanti :)

Oke, mungkin cukup sampe sini aja. Tadinya masih ada cerita lain, tapi bahannya masih belom ketemu sampe sekarang. Mungkin butuh waktu lama untuk sampai ke Part 2. Atau mungkin juga gabisa sampe ke Part 2. Tapi mudah-mudahan artikel ini bisa ada manfaatnya ya kawan-kawan. Thanks, Goodbye, and Wassalamu'alaikum.

"Something Wrong" (Part 2)

 Ya, ketemu lagi kita di part 2. Sesuai dengan janji gue sebelomnya, akan melanjutkan part ini. Ini juga sekaligus part terakhir tentang posting "Something Wrong". Sekarang gue ambil narasumber dari Ibunda gue sendiri. Bagaimana tanggapan beliau tentang "hamil tiba-tiba"? Gue rangkum dalam tulisan di bawah ini...

  Pertama-tama, gue nanya ke nyokap begini : "Bu, jamannya ibu ada ngga sih yang hamil tiba-tiba?". Dia jawab "Ada". Nah! Langsung dah! Gue rangkum biar nggak ribet dengan kalimat tak langsung (aseeek)...

 Jadi, temennya nyokap gue hamil pas kelas 2 SMA. Dulu nyokap gue sekolah di SMAN 34 Jakarta. Karena peraturan sekolah disana nggak ngebolehin seperti itu terjadi, mangkannya temennya nyokap gue itu dikeluarin. Setelah melahirkan, dan vakum selama setahun, akhirnya temennya nyokap gue ini ngelanjutin ke sekolah swasta.
 Hikmahnya, meskipun harus ngejalanin beban berat karena mengandung pada saat yang tidak tepat... tapi dia tetep mau ngelanjutin sekolah lagi. Pendidikan emang yang nomer satu. Ada yang sering bilang "asalkan pinter ngomong, kita bisa sukses kok" Hey! Man! That's BULLSHIT! Gue udah liat contoh-contoh nyata dari orang-orang kaya gitu. Gue peratiin, gak ada potensi sukses, malah kaya anak autis!.
 Ada pesan yang sangat berarti yang dilontarkan dari mulut nyokap gue, "Coba, misalnya kamu ngelakuin satu kejahatan sama seseorang. Umur kamu pada saat kamu melakukan kejahatan tersebut 15 tahun. Andaikan kamu meninggal pas umur 50 tahun, berarti masih ada 35 tahun kedepan dari kamu ngelakuin kejahatan itu. Kamu kuat ngga nginget kejadian kejahatan itu selama 35 tahun?!. Sebagai manusia nih Mas, kita musti inget mati. Udah sering kan kamu liat, yang muda malah yang dipanggil duluan?. Intinya inget aja, andaikata seseorang melakukan kejahatan... dia pasti bakalan inget terus sampe akhir hayatnya. Masih untung kalo dikasih umur panjang, bisa tobat... kalo ngga?!"

 Ya... friends... lagi-lagi problematika waktu. Emang bener dah... waktu adalah hal yang paling adidaya dalam perputaran roda kehidupan.
 Ohiya bro/sis, tambahan... ada temen gue yang udah kuliah. Dia tetangga gue juga, sahabat main gue juga. Dia pernah bilang gini "Pergaulan kuliah terkadang kejam to. Hati-hati. Kadang-kadang, lo ngga salah apa... tau-tau lo udah di atas ranjang bareng sama cewe... Dan cewenya, biarpun ga lo sentuh sedikitpun... tau-tau dia hamil. Jangan sampe deh kaya gitu".
 Hehehehe... memang kejam dunia ini. Yang ngga salahpun terkadang bisa kena juga. Tapi selama Surga dan Neraka tetap kekal berada di dunia setelah kematian... pasti ada balasan dalam setiap perbuatan. Tuhan juga ga maksa-maksa amat kok, kita tinggal milih aje mau jalan yang mana. Cuman, ya... yang baik, berimbalkan pahala, yang buruk, berimbalkan dosa. Lagian juga, kalo kita jaga diri baik-baik di dunia ini... di akhirat nanti bakalan berkali-kali lipat lebih indah daripada di dunia. Ngapain ngikutin setan? Maen keroyokan, demennya goda-godain kaya alay... hah! PENGECUT!

Okedeh, ampe disini dulu aja gue ngomong panjang lebar. Kalo kalian punya sesuatu yang sekiranya dapat mengubah pemikiran yang salah dari publik... jangan takut untuk bergerak. Mulai-mulai aja dari nge-post di blog kaya gue. Ada pepatah yang bunyinya "walaupun tak banyak yang dapat mengubah dirinya sendiri, tapi seseorang dapat mengubah pemikiran banyak orang di dunia ini". Jangan pernah takut untuk ngelakuin perbuatan baik, berbuat baik enak kok rasanya...

Sampe jumpa lagi di post gue selanjutnya. Post gue selanjutnya terinspirasi dari film "My Name is Khan". Apa yang mau gue bahas? Tunggu aja...  So, keep beware on your life's step. Criminality, Evil, etc. is everywhere... bye, Happy New Year, and Wassalamualaikum...